Gara-gara bermain sumpit, nyawa Li Jingchao nyaris melayang. Sebatang sumpit masuk ke lubang hidung bocah 14 bulan itu. Dari lubang hidung, sumpit itu menembus tengkorak hingga menyentuh otaknya.
Li Jingchao bermain-main dengan sumpit itu. Sialnya, sumpit yang dipegang masuk ke dalam lubang hidung sebelah kanan dan menembus tengkoraknya.
Ibu Li, Zho Guilu tengah mencuci piring di dapur, saat mendengar putranya menangis kesakitan.
“Saya berlari menuju Li dan melihatnya berbaring di lantai. Ia tidak berhenti menangis karena ada sumpit di dalam hidung kanannya,” ujar Zhao seperti dikutip Daily Mail, Rabu (6/1).
Zhao segera membawa balita malang itu ke klinik terdekat. Ternyata dokter di sana takut menarik sumpit karena khawatir terjadi pendarahan hebat yang bisa berujung pada kematian.
Zhao panik dan menghubungi suaminya, Li Guanglai. Seorang kerabat kemudian mengantar mereka ke Rumah Sakit Boai, Beijing, yang memiliki fasilitas memadai untuk luka di kepala.
Perjalanan yang ditempuh menuju rumah sakit sejauh 1.500 km selama 10 jam. Selama perjalanan, Li Guanglai mengaku tidak bisa menahan perasaannya.
Setelah tiba di RS, tim dokter langsung membawa Li ke ruang operasi, agar bisa segera mengambil sumpit dari dalam kepalanya. Operasi berjalan lancar.
Menurut dokter, jika sumpit menancap lebih dalam beberapa milimeter, bisa menyebabkan cacat permanen atau kematian.
“Sumpit menyentuh area terdalam otaknya, sekitar empat sentimeter masuk di tengkoraknya. Posisi sumpit benar-benar menguntungkan bagi Li,” ujar Dokter Sun Wei yang mengoperasinya.
Sun Wei mengingatkan, tiga hingga lima hari ke depan merupakan masa kritis bagi Li. Ada kemungkinan Li menderita epilepsi di masa depan akibat kecelakaan itu.
Li Jingchao bermain-main dengan sumpit itu. Sialnya, sumpit yang dipegang masuk ke dalam lubang hidung sebelah kanan dan menembus tengkoraknya.
Ibu Li, Zho Guilu tengah mencuci piring di dapur, saat mendengar putranya menangis kesakitan.
“Saya berlari menuju Li dan melihatnya berbaring di lantai. Ia tidak berhenti menangis karena ada sumpit di dalam hidung kanannya,” ujar Zhao seperti dikutip Daily Mail, Rabu (6/1).
Zhao segera membawa balita malang itu ke klinik terdekat. Ternyata dokter di sana takut menarik sumpit karena khawatir terjadi pendarahan hebat yang bisa berujung pada kematian.
Zhao panik dan menghubungi suaminya, Li Guanglai. Seorang kerabat kemudian mengantar mereka ke Rumah Sakit Boai, Beijing, yang memiliki fasilitas memadai untuk luka di kepala.
Perjalanan yang ditempuh menuju rumah sakit sejauh 1.500 km selama 10 jam. Selama perjalanan, Li Guanglai mengaku tidak bisa menahan perasaannya.
Setelah tiba di RS, tim dokter langsung membawa Li ke ruang operasi, agar bisa segera mengambil sumpit dari dalam kepalanya. Operasi berjalan lancar.
Menurut dokter, jika sumpit menancap lebih dalam beberapa milimeter, bisa menyebabkan cacat permanen atau kematian.
“Sumpit menyentuh area terdalam otaknya, sekitar empat sentimeter masuk di tengkoraknya. Posisi sumpit benar-benar menguntungkan bagi Li,” ujar Dokter Sun Wei yang mengoperasinya.
Sun Wei mengingatkan, tiga hingga lima hari ke depan merupakan masa kritis bagi Li. Ada kemungkinan Li menderita epilepsi di masa depan akibat kecelakaan itu.
0 komentar:
Posting Komentar