Peneliti makin banyak yang mengingatkan potensi bahaya BlackBerry. Konferensi di Kuala Lumpur bahkan menunjukkan cara menjadikan perangkat itu sebagai alat penyadap.
Dalam konferensi itu, peneliti menunjukkan cara memata-matai pengguna BlackBerry termasuk mendengarkan percakapan telepon, mencuri daftar kontak, membaca pesan SMS, mengambil dan melihat foto, dan mencari tahu lokasi handset melalui GPS.
Sebenarnya peneliti keamanan menyatakan BlackBerry adalah salah satu smartphone yang paling aman. Peneliti di ZenConsult, Sheran Gunasekera mengatakan bahkan dalam beberapa hal keamanan BlackBerry lebih baik daripada iPhone.
"Tidak ada cara teknis untuk menghacking BlackBerry, itu tidak mungkin," kata Gunasekera, dalam presentasi di konferensi keamanan Hack In The Box di Kuala Lumpur. "Itu terlalu aman. Jadi kita harus mengandalkan rekayasa sosial," timpalnya.
Bagi hacker, rekayasa sosial merupakan seni untuk menipu seseorang agar menginstall spyware atau mendownload malware dari internet ke PC atau handsetnya. Salah satu cara untuk menarik perhatian para pengguna BlackBerry adalah dengan menawarkan aplikasi gratis. Aplikasi itu tampak seperti permainan atau perangkat lunak biasa, namun pada kenyataannya membawa muatan berbahaya.
Seperti beredarnya software kecil yang mampu menyembunyikan dirinya sendiri dan tidak tampil pada menu aplikasi BlackBerry. Aplikasi itu tidak mencolok karena tidak mengambil banyak ruang memori, serta tidak menggunakan banyak daya proses. Namun seorang hacker bisa melakukan banyak hal dengan software itu.
Sementara orang-orang cenderung menempatkan banyak data pribadi pada BlackBerry. Padahal kata Gunasekera spyware pada BlackBerry itu bisa mencegat panggilan telepon, serta mengizinkan hacker mendengarkan pembicaraan termasuk rapat-rapat penting.
“Hacker juga bisa membuat program spyware agar kamera handset misalnya mengambil gambar setiap 10 detik untuk mengetahui lokasi korban,” katanya.
Salah satu contoh penyebaran spyware besar-besaran pada BlackBerry adalah di Uni Emirat Arab. Download yang disediakan pada 145.000 pelanggan BlackBerry Etisalat Juni lalu, ternyata mengandung spyware. Beruntung spyware itu berhasil terbongkar karena perangkat lunak itu ternyata menguras baterai BlackBerry .
Namun produsen BlackBerry Research In Motion (RIM) lepas tangan menyangkut masalah itu. "Sumber-sumber independen telah menyimpulkan aplikasi software itu sebenarnya tidak dirancang untuk meningkatkan kinerja BlackBerry, melainkan untuk mengirim kembali pesan yang diterima ke sebuah server," ungkap RIM.
Lalu bagaimana menghindari program berbahaya ini? Gunasekera menawarkan sejumlah saran untuk membantu orang agar BlackBerrynya aman. "Jangan sembarangan menginstall perangkat lunak," katanya. "Dan yakinkan terlebih dulu sebelum melakukan instalasi dan membatasi jumlah perangkat lunak pada BlackBerry."
Ia juga menyarankan untuk tidak meminjamkan smartphone ke orang lain. Selain itu pemilik perlu belajar dan mengatur aplikasi default di BlackBerry. Terakhir selalu mengaktifkan password. "Ini adalah hal minimum yang dapat dilakukan dalam kasus perangkat hilang atau dicuri," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar