Rabu, 13 Januari 2010

Cekcok di Twitter Berujung Maut


Screenshot Twitter Kwame Dancy
NEW YORK  - Mikroblogging, Twitter ternyata tak hanya mampu menjalin hubungan persahabatan saja, tapi juga mampu memicu terjadinya pembunuhan. Jameg Blake, pemuda berusia 22 tahun dituding sebagai tersangka penembakan kawannya Kwame Dancy gara-gara polisi menemukan bukti perselisihan keduanya di Twitter.

Sebenarnya, Jameg telah 'lolos' dari tuduhan pembunuhan pada tanggal 1 desember 2009 itu, di persidangan awal. Tapi, pesan-pesan di Twitternya kembali memberatkannya sebagai tersangka utama. Demikian dilansir Foxnews, Rabu (13/1/2010).

Kwame Dancy, korban penembakan merupakan kawan sepermainan Blake sejak kecil. Tapi entah mengapa keduanya terlibat percekcokan. Sejumlah pesan bernada amarah diantara keduanya berujung pada penembakan Dancy.

Menurut laporan media setempat, pertikaian tersebut dilatarbelakangi masalah percintaan. Blake ditangkap dua hari setelah kejadian penembakan. Kasusnya akan kembali disidangkan pada 2 Februari.

madeline Smith, orang tua Dancy terkejut setelah mengetahui bahwa penyebab meninggal anaknya adalah pesan-pesan di Twitter.

"Tak ada alasan apapun seseorang melakukan penembakan, itu gila, saya tak tahu apa yang dipikirkannya dengan Twitternya," ungkap Madeline.

Diungkapkan, Madeline bahwa anaknya sebenarnya adalah anak yang baik yang ingin  menjadi seorang perawat. Sebab itulah, Dancy masuk mengikuti program pelatihan khusus perawat di  Visiting Nurse Service of New York.

0 komentar:

 
-->